PERMATA-UH

Persatuan Mahasiswa Tambang Universitas Hasanuddin, komunitas kecil yang suatu saat nanti akan menjadi besar

PERMATA-UH

STADIUM GENERALE PT FREEPORT INDONESIA

KETUA UMUM PERMATA-UH PERIODE 2012/2013

"PERMATA-UH adalah identitas kami, identitas generasi tambang Universitas Hasanuddin. Bersama kita kibarkan birunya PERMATA"

PERMATA-UH

Lady miners angkatan 2009

PERMATA-UH

Gathering night yang dilaksanakan di Benteng Somba Opu.

OPEN PIT MINE DESIGN

Open pit merupakan salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan penambangan.

PERMATA-UH

Rapat rutin panitia SEMNAS

Minggu, 24 Februari 2013

Jurus Menaklukkan Paper Based TOEFL


Buku pelajaran TOEFL yang paling luas pemakaiannya di Indonesia adalah dari Barron: How to Prepare for TOEFL. Seorang rekan dari lulusan sebuah sekolah di Bandung yang bekerja di Bappenas mampu mencapai nilai 620 dengan memakai  buku ini.
Bagaimana cara dia belajar? Ia menghafal mati pola-pola structure yang terdapat pada buku ini!

Buku itu sebetulnya disusun untuk orang yang sudah rada canggih Bahasa Inggris nya. Untuk jelasnya, silahkan Anda baca sendiri kata pengantarnya.
Buku Barron mengajar para pembacanya dengan memberikan puluhan pola-pola structure yang harus diketahui para pembaca. Dilanjutkan dengan contoh kalimat yang benar serta contoh kalimat yang salah tanpa penjelasan yang mendalam. Seandainya Anda sudah mempunyai dasar bahasa Inggris yang cukup bagus, buku dari Barron (dan juga beberapa buku TOEFL lainnya yang menggunakan pola pengajaran yang sama) cukup baik Anda pelajari karena pola-pola ini akan mengingatkan kembali pada hal-hal “remeh” yang Anda lupakan.
Sebaliknya, jika Anda tidak mempunyai dasar bahasa Inggris yang baik, ketika Anda membaca buku ini, kepala Anda akan terangguk -angguk: betapa mudahnya balajar TOEFL, kita hanya disuguhi pola-pola structure belaka. Akan tetapi, ketika Anda menginjak pola yang ke 30, kemungkinan besar Anda sudah melupakan pola 1 sampai dengan 10! Buku ini menurut saya, bersifat mengingatkan tapi kurang memberikan pengertian pada para pembacanya.
Jika Anda mempunyai TOEFL awal (tanpa belajar) sekitar 500, sebaiknya Anda memakai buku dari Cliffs: TOEFL Preparation Guide. Saya sendiri memakai  buku Cliffs. Seorang karyawati BDN tamatan sebuahperguruan tinggi Bandung, mampu mencapai nilai 643 dengan buku  Cliffs ini. Ketika saya tanya apa rahasianya, jawabnya: “Saya suka dan terbiasa membaca novel berbahasa Inggris sejak lama!”
Seorang lulusan STAN mampu mendapatkan nilai 667 (!) … karena ketika ia masih kecil ia sudah dibiasakan berbahasa Inggris. Hal yang sama juga terjadi pada seorang mahasiswa undergraduate bidang political science di University of Houston.
Jika dasar pengetahuan bahasa Inggris Anda kurang bagus (nilai TOEFL sekitar 400-an), sebaiknya Anda memakai buku berjudul Building Skill for TOEFL terbitan  Nelson atau Bina Rupa Aksara (khusus hak edar Indonesia). Di Indonesia, belilah sekaligus dengan kaset dan kunci bahasannya. Jika Anda membeli bukunya terlebih dahulu, belum tentu Anda dapat membeli kasetnya secara terpisah di kemudian hari.
Buku Preparation Course for the TOEFL terbitan Longman dengan pengarang Deborah Phillips cukup bagus juga untuk dipertimbangkan membelinya. Susunan buku ini mirip sekali dengan buku terbitan Binarupa Aksara. Sayangnya, buku Longman ini cukup sulit Anda temui di Indonesia.
Omong-omong,  kenapa sih saya menulis kitab pusaka ini? Saya melihat beberapa orang yang sudah belajar keras menghadapi TOEFL, akan tetapi TOEFL nya nggak bisa naik. Hal yang sama pernah terjadi pada saya! Saya pernah kursus TOEFL dan saya tidak mendapatkan hasil dari tempat kursus tersebut.
Tempat kursus tersebut, seperti lazimnya tempat kursus di Indonesia,  memakai buku Barron sebagai buku pegangan utamanya. Bukannya nilai saya naik, tapi nilai saya turun. Padahal, menurut saya, sayalah peserta kursus yang paling rajin sedunia! Kalau murid sudah rajin, tapi tidak bisa juga, satu atau beberapa kemungkinan dibawah ini dapat terjadi:
1. Muridnya bloon.
2. Gurunya kurang cerdas.
3. Metoda pengajaran sang guru tidak tepat.
4. Metoda belajar sang murid nggak benar.
Untuk kasus saya, saya menganggap no. 1 dan 2 tidak mungkin terjadi. Kemungkinannya adalah 3 & 4. Saya nggak mungkin mengubah no. 3 secara revolusioner demi kepentingan saya … siapa sih saya ini? He, he, he …  Karena itulah, saya berusaha menemukan sendiri no. 4: metoda belajar yang cepat dan cocok untuk saya.
Seorang guru pernah menjadi seorang murid. Akan tetapi, ketika ia menjadi guru, ia lupa melupakan cara berpikir seorang murid. Jadi, jangan heran jika banyak guru pintar yang tidak bisa mengajar.
Saya mempunyai banyak buku TOEFL. Setelah membandingkan isinya, akhirnya saya memutuskan untuk memakai buku Cliffs. Saya memakai buku Cliffs karena buku inilah yang memberikan pelajaran mengenai structure secara mendetail.
Saya tidak memakai buku dari Nelson/Binarupa Aksara karena, menurut saya, kita harus mengerjakan latihan bagian per bagian jika kita ingin menguasai structure melalui buku ini. Di lain pihak, kita tidak perlu mengerjakan latihan bagian per bagian jika kita ingin menguasai structure melalui buku Cliffs.
Walaupun demikian, bukan berarti latihan soal tidak penting… seorang pemain basket yang mahir, tidak cukup hanya dengan membaca buku teori saja. Metoda latihan saya akan Anda jumpai juga dalam kitab pusaka ini. Cara saya belajar dengan memakai buku Cliffs mudah-mudahan pas pula buat Anda.
Di halaman muka dari buku Cliffs, Anda dapat menemukan petunjuk pemakaian / cara belajar dengan memakai buku Cliffs. Akan tetapi, saya tidak memakainya karena metodanya nggak pas buat saya, … kurang cepat. Metoda belajar saya didasari atas tiga pemikiran: 1. Bagaimana menguasai structure/grammar secara cepat. 2. Bagaimana kita belajar dari kesalahan yang kita buat. 3. Berusaha mengerti daripada sekedar menghafal.
Nomer 3 penting buat saya karena:
1. Saya percaya, kita mempunyai daya ingat yang terbatas. Misalnya saat ini otak kita menyimpan 1.000 data (baca: 1.000 hafalan). Kita masukkan lagi 500 data. Belum tentu otak kita kemudian menyimpan 1.500 data.
Kenapa? Ada kemungkinan 200 atau 300 data yang sebelumnya kita simpan akan hilang. Jadi total data yang baru adalah 1.300 atau 1.200 saja.
2. Kalau kita berusaha mengerti, jika kita terlupa, dengan mudah kita akan dapat menggali pengertian/informasi yang sudah kita pelajari sebelumnya hanya dengan melihat kembali informasi tersebut sekilas saja. Lebih lanjut lagi, kita dapat menggali informasi yang kita lupakan dengan melihat dan mengorelasikannya dengan informasi lain.
Ada satu hal lagi yang perlu Anda catat : janganlah Anda minder ketika menghadapi seseorang yang mempunyai oral ability yang tinggi. Belum tentu ia mampu mencapai nilai  TOEFL yang tinggi.
Kenapa demikian? Karena ia belum tentu mempergunakan kaidah bahasa Inggris yang baku. Sebaliknya, orang yang memiliki writing ability yang baik, kemungkinan  besar ia mampu mendapatkan nilai TOEFL yang tinggi.
I.A. STRUCTURE AND WRITTEN EXPRESSION
Saya menekankan struktur (Section II  dari  TOEFL)  sebagai bagian yang paling penting dari dua bagian lainnya.  Section I, II, dan III berturut-turut terdiri dari 50, 40, dan 60 soal untuk short version.  Karena nilai maksimum per section hampir sama (berturut- turut: 68, 67, dan 67 menurut Cliffs), mudah dimengerti bahwa kesalahan pada satu soal pada Section II akan lebih besar pengaruhnya terhadap total nilai dibandingkan kesalahan pada section yang lain.
Mengenai pentingnya penguasaan grammar / structure, dapat juga diilustrasikan sbb: Jika  Anda tidak mengerti  macam-macam  bentuk conditional (if), Anda tidak akan dapat memberikan interpretasi yang benar ketika soal jenis ini muncul pada Section I atau Section III.
Bagaimana cara belajar struktur? Pertama, pelajari teori  struktur  bagian perbagian secara berurutan hingga mengerti. Tandai seluruh kata yang tidak Anda ketahui artinya. Terjemahkanlah setelah selesai per bab, jangan menerjemahkan per kata setiap saat Anda menjumpai kata yang sulit. Mohon dibedakan antara membaca untuk sekedar tahu dan membaca untuk belajar. Jika Anda membaca hanya sekedar untuk tahu, tentunya Anda tidak perlu tahu arti seluruh kata yang tidak Anda ketahui. Manfaat kerajinan Anda dalam menerjemahkan juga akan Anda rasakan ketika menghadapi Section III.
Exercise perbagian bisa ditinggalkan terlebih dahulu. Misalkan saja sekarang  Anda  sudah belajar mengenai noun sampai mengerti, kemudian melanjutkan ke  bab  selanjutnya, misalnya mengenai  pronoun. Waktu  Anda belajar  pronoun, ternyata pelajaran mengenai noun Anda lupa lagi: Cuek saja. Yang penting, sewaktu membaca bagian noun tersebut,  Anda sudah mengerti. Dengan cara ini, Anda hanya membutuhkan waktu 5 hari untuk mempelajari stuktur. Kalau lebih ngebut lagi, barangkali hanya butuh waktu 3 hari.
Selanjutnya, kerjakan TOEFL Model Test I Section II  saja. Setelah  selesai,  janganlah melihat explanatory answer terlebih dahulu.  Tapi, ceklah hanya dengan kunci jawabannya saja. Tandai jawaban mana yang benar dan mana yang salah.  Periksa  kembali pekerjaan Anda. Usahakan mengerti sendiri kenapa  jawaban  tersebut salah.
Jika belum mengerti juga, cobalah membuka kembali teori struktur  yang telah Anda pelajari  di muka. Disinilah enaknya kita memakai buku Cliffs: Pada setiap kunci jawabannya, terdapat juga angka yang merujuk pada nomer halaman dimana kita dapat menemukan teori untuk mengatasi soal yang bersangkutan. Jika Anda membaca ulang teori dari problem yang bersangkutan, tapi Anda belum mengerti juga, barulah  Anda dengan  terpaksa mempelajari bagian explanatory  answer.
Kalau sudah menyelesaikan Model Test I Section II, janganlah tergesa-gesa untuk berpindah ke bagian Listening (Section I) atau Vocabulary and Reading Comprehension (Section III), akan tetapi kerjakan segera TOEFL Model Test II Section II. Rasakan kemudahan dalam menjawabnya dibandingkan ketika pertama kali berlatih.
I.B. LISTENING
Biasanya,  orang  yang  nilainya  jatuh  pada   bagian   ini (Section I) memberikan alasan sebagai berikut: ” Saya tidak mengetahui arti kata yang diucapkan “.
Menurut saya, alasan ini adalah tidak tepat. Yang terjadi adalah: “Saya tidak tahu bunyi kata yang diucapkan”. Dengan kata lain: ” Saya gagal mengidentifikasi kata  apa  yang diucapkan. ”
Kenapa demikian? Jika Anda membaca (bukan mendengar) listening script dari Section I, maka saya yakin Anda akan mengetahui arti kata atau kalimat tersebut sekitar 95 – 100%. Masalahnya adalah: Anda tidak terbiasa mendengarkan orang bercakap-cakap dalam bahasa Inggris.
Buku yang paling baik untuk mempelajari  bagian  ini  adalah Building Skill for TOEFL terbitan Nelson/Bina Rupa Aksara ataupun Preparation Course for TOEFL dari Longman.  Pada dua buah buku tersebut,  Anda dilatih setahap demi setahap,  khususnya  mengenai identifikasi suara.  Buku  dari  Barron  cukup  jelas  pula  dalam memberikan kemungkinan tipe soal yang muncul pada section ini, walaupun hanya secara  tertulis. Pada  akhirnya, buku apapun asalkan disertai kaset,  tidak akan menjadi masalah asalkan Anda mengetahui cara belajarnya.
Kalau Anda sudah di USA, bermanfaatkah televisi berbahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan listening kita? Ya! Akan tetapi, berlatih dengan kaset TOEFL akan jauh terasa manfaatnya. Kemampuan Anda dalam mengidentifikasi kalimat di televisi sebetulnya dibantu oleh gambar di televisi ataupun gerakan mulut pembicara. Dengan kata lain, “tidak murni” listening.
Tambahan lagi, kaset TOEFL selalu memberikan rangsangan berupa pertanyaan yang harus dijawab. Tidak demikian halnya dengan televisi. Usahakan mendapatkan nilai yang setinggi-tingginya dari bagian A dan B karena bagian C cukup panjang dan cukup sulit untuk dimengerti. Sewaktu Anda mendengarkan cerita di bagian C, usahakan untuk memikirkan struktur cerita. Hal ini sangat membantu Anda untuk mengerti cerita secara keseluruhan.
Selain itu juga, saya sama sekali tidak menyarankan Anda mempergunakan head phone dalam belajar. Kenapa demikian ? Di Indonesia, sewaktu ujian Anda tidak akan menemukan head phone barang satu biji pun!
Beginilah cara mempelajari Section I. Pertama, putar kaset berisi TOEFL Model Test I Section I. Kerjakan soal-soal pada Section I seperti lazimnya kita ujian TOEFL biasa. Setelah selesai, cocokkan dengan  kuncinya.  Jika  salah,  tandai jawaban mana yang benar. Kemudian, dengar kembali kaset tadi  dari awal  per  nomer soal tanpa melihat bagian Listening  Script terlebih dahulu. Ulangi kembali mendengarkannya jika  Anda belum dapat mengidentifikasi suara-suara  yang  diucapkan  dan belum mengetahui jawaban mana yang benar.
Pada tahap awal, di soal yang sulit, barangkali Anda perlu mengulanginya hingga 6 kali per  nomer soal sebelum dapat mengidentifikasikannya secara tepat. Jadi, Anda tidak mengulanginya sekaligus, tapi pernomer soal. Tentunya, lebih baik jika Anda memiliki tape player yang memungkinkan Anda untuk me rewind tanpa harus menyetop kasetnya terlebih dahulu.
Kemudian, jawablah pertanyaan yang diajukan. Setelah itu, ceklah kalimat yang Anda anggap tepat berdasarkan “pendengaran” Anda tadi dengan kalimat pada Listening Script. Jika sudah  mendengarkan  berulang-ulang tetapi Anda belum  juga mampu mengidentifikasi suara-suara  yang  diucapkan ataupun  belum mengetahui jawaban mana yang  benar,  barulah Anda dengan terpaksa membuka Listening Script dan memperhatikan hanya pada nomer soal itu saja. Buka  kamus  jika perlu.
Lakukan  hal ini hingga seluruh soal selesai. Waktu pertama  kali melakukannya,  Anda bisa menghabiskan waktu tidak kurang dari 3 jam untuk mengulang-ulang satu sisi kaset saja. Setelah itu akan berkurang drastis hingga 1 jam saja karena kemampuan Anda sudah meningkat.
Kalau Anda sudah melakukannya petunjuk  diatas  untuk TOEFL  Model Test I Section I, lanjutkan segera dengan mengerjakan TOEFL Model Test  II Section I. Rasakan kemudahannya dibanding ketika mengerjakan Test I dan  nikmatilah subscore yang lebih tinggi !
I.C. VOCABULARY AND READING COMPREHENSION
Jika saya menekankan Section II (Structure and Written Expression) sebagai konsentrasi belajar saya, maka saya menekankan Section III (Vocabulary and Reading Comprehension) sebagai tempat saya mencari nilai. Untuk bagian ini, terus terang saya tidak menemui kesulitan  sama sekali. Dua kali berturut-turut, nilai TOEFL saya untuk section ini adalah 67.
Cara belajarnya nggak aneh-aneh. Sering seringlah membuka kamus ketika membaca bacaan berbahasa Inggris. Kalau Anda mengetahui arti dari seluruh kata yang terdapat pada buku Barron atau Cliffs, Hal itu sudah Lebih dari pada cukup.
Akan tetapi, ada juga orang yang lebih suka menghafal sederet atau sekumpulan kata-kata yang tidak ketahuan ujung pangkalnya. Menurut saya, cara ini tidak efektif. Dengan cepat kita akan melupakannya lagi karena kita tidak mengetahui konteks pemakaian kalimat ini.
Lagipula, saya merasa kasihan pada diri saya jika saya harus banyak menghafal. Bagi saya, tulisan dalam artikel majalah, apalagi novel, lebih sulit untuk mengartikan kosa katanya jika dibandingkan dengan text book. Beberapa orang malahan berpendapat sebaliknya. Bagaimana menurut Anda sendiri?
Seorang teman menambah perbendaharaan kata dengan menulis kata- kata yang tidak diketahuinya dalam sepucuk kertas. Satu kertas untuk satu kata yang tidak diketahui. Selain menulis padanan kata, ia juga menulis turunan kata tersebut, misalnya bentuk adjective- nya. Ia menghafal kata-kata tersebut diwaktu senggang. Setiap orang memiliki metodanya sendiri-sendiri. Kalau Anda ingin meningkatkan vocabulary Anda secara sistimatis, buku yang terbaik adalah buku yang berjudul Word Smart dari Princeton Review.
I.D. BEBERAPA KIAT DALAM BELAJAR TOEFL
I.D.1. Kaset TOEFL yang sudah pernah Anda jawab soal-soalnya, jangan lupa untuk sering memutarnya; misalnya waktu Anda lagi membereskan kamar,  menjelang  tidur, ngelamunin pacar, dsb. Cara belajar ini adalah cara belajar paling malas yang pernah saya temukan!
Pokoknya, Anda hanya mendengar untuk membiasakan saraf telinga Anda saja. Terserah Anda hendak berpikir atau tidak. Kalau Anda ingin bepikir sedikit, coba pulalah untuk mengulang kalimat tersebut atau menjawab dalam hati.  Jadi,  yang namanya belajar itu nggak cuma di meja belajar saja.
Cukup menyedihkan melihat kenyataan bahwa teman-teman yang meminta kitab pusaka ini jarang sekali yang berniat untuk mempraktekkan cara belajar termalas ini. Padahal cara belajar ini sama sekali tidak memerlukan waktu khusus.
Jadi, masalahnya bukan gurunya yang salah, tetapi muridnya yang salah.
I.D.2. Usahakanlah untuk sering  mengarang  dalam  bahasa  Inggris. Cukup yang sederhana saja, misalnya: kegiatan Anda sehari-hari,  cita-cita, riwayat hidup, dsb.  Hal  ini sangat  membantu untuk  menguasai TOEFL, apalagi jika ada TWE (Test of Written English).
I.D.3. Walaupun Anda memiliki banyak buku TOEFL, untuk menghadapi Section II sebaiknya Anda hanya mempelajari 1 buah buku sebagai buku pegangan utama. Buku lain boleh Anda pakai, tapi hanya sebagai buku pendamping saja.
Kenapa demikian? Dalam kasus ini, bagi saya pribadi, mendalami seluruh isi suatu buku secara tidak sadar berarti juga mendalami: urutan penyajian buku itu, hal apa saja yang yang menjadi penekanan dari penulis, cara berpikir sang penulis, dan sebagainya. Jika saya mempelajari seluruh isi buku lainnya secara bersamaan, dapat dibayangkan betapa berat beban untuk meramunya.
I.D.4. Jangan pula dilupakan, buku Cliffs ataupun  buku  TOEFL lain  edisi terbaru sudah ada bagian TWE -nya. Di Shopping Centre kota Yogya, harga buku Cliffs hanya Rp 11.000 saja termasuk kaset – kasetnya. Di Toko Buku Gramedia Bandung harganya mencapai Rp. 23.000. Di TB Gunung Agung di Jln. Kwitang (dekat Proyek Senen), harganya mencapai Rp.28.000. Di perpustakaan yang besar, buku ini juga tersedia.
I.D.5. Saya juga punya buku + kaset TOEFL dari ETS. Cukup bermanfaat sebagai latihan, tapi tidak  bermanfaat sebagai buku  pedoman,  karena teori-teori nggak diberikan disini, langsung soal dan  penjelasan  jawaban. Dari jawaban dan penjelasan tersebut, khususnya pada bagian Understanding TOEFL kita bisa tahu filosofi para pembuat soal TOEFL. Cek,cek, cek, … (Filosofi itu apa sih ?!)
I.E. KIAT MEMILIH TEMPAT UJIAN TOEFL.
Selain letak dan jarak, satu faktor mutlak yang harus Anda pertimbangkan, dalam memilih tempat ujian TOEFL adalah: seberapa baik sound system tempat itu. Tempat test terbaik di Jakarta yang pernah saya ketahui dari seorang teman  adalah Jakarta International School dekat Pondok Indah. Sound system yang apik dan ruangan yang cukup kecil (ukuran satu  ruang kelas sekolah), membuat suara cukup jelas di dengar.
Saya sendiri pernah tes di Gedung Manggala Wana Bakti (Departemen Kehutanan), Slipi, Jakarta. Ruangan sangat besar (muat untuk 400 orang), demikian pula dengan speaker yang sebesar gajah; hasilnya membuat suara bergema. Jika Anda terlanjur mendapat tempat tes ini, janganlah kuatir ! Agar Anda terbiasa dengan kondisi sound system disana, ketika Anda belajar Section I, keraskan nada bas tape Anda !
Jika Anda tes di Uninus Bandung, konon kabarnya, supaya terbiasa, Anda harus belajar TOEFL dalam suasana yang ribut ! Jika Anda tes di PPIA Jakarta, siapkanlah pakaian hangat. AC  – nya nggak bisa dikecilkan ! Karena itu, jika Anda ingin mendapatkan tempat tes yang baik, bergegaslah mendaftar![]

Keunikan Industri Tambang


Industri tambang memiliki sifat unik yang tidak dimiliki oleh  industri lain.
Pemahaman tentang keunikan ini mutlak diperlukan bagi siapa saja yang ingin terjun di bisnis tambang, para profesional, atau yang ingin sekedar jadi pengamat. Berikut beberapa keunikan tersebut:
1. Padat modal
Bisnis tambang adalah bisnis padat modal. Dibutuhkan investasi besar untuk bergelut di bisnis ini. Pada banyak kasus, cadangan mineral umumnya ditemukan di daerah-daerah terpencil. Karena terpencil, jalan masuk ke lokasi tambang belum tentu ada. Hingga jadi tanggung jawab perusahaan untuk membuat jalan masuk itu.

Investasi besar juga dibutuhkan untuk membeli alat-alat tambang yang harganya selangit. Ini belum termasuk pembangunan pemukiman untuk pekerja dan bangunan kantor. Dari sini dapat dibayangkan, berapa duit yang dibutuhkan untuk membangun bisnis ini dari nol.
2. Masa persiapan produksi yang panjang
Cadangan tambang tidak mungkin ujug-ujug ditemukan. Langkah pertama tentu saja dengan memulai kegiatan pencarian (eksplorasi).
Eksplorasi ini pun tak selamanya berhasil. Sudah habis modal banyak eh cadangan yang menguntungkan ternyata tak kunjung ditemukan. Kalau sudah begini, terbuang percuma saja semua uang yang sudah dikeluarkan.
Anggap saja tim eksplorasi menemukan cadangan bagus, langkah selanjutnya adalah memperoleh ijin penambangan. Proses ini jelas butuh waktu.
Saat ijin sudah dikantongi, pembuatan jalan masuk dan segala sarana prasarana  dapat dimulai. Setelah semua siap, tanah penutup (tambang terbuka) perlu dikupas dan terowongan (tambang bawah tanah) perlu digali sebelum cadangan dapat diambil.
Dari semua tahap itu, dapat dibayangkan panjangnya waktu yang mesti dilalui mulai dari eksplorasi hingga sebuah bahan tambang bisa diambil dan dijual. Lamanya waktu tentu saja bervariasi, tapi ini bisa berkisar antara 2 hingga mungkin 10 tahun.
Sebelum transaksi penjualan terjadi, selama itulah uang akan terus keluar.
3. Bisnis beresiko tinggi
Resiko tambang bervariasi mulai dari bencana alam (banjir, gempa bumi) hingga kesalahan teknis. Lereng pada tambang terbuka dapat saja longsor, terowongan yang digali dapat saja runtuh akibat desain yang tidak tepat. Satu kesalahan kecil dapat berakibat kerugian raksasa.
4. Berurusan dengan sumber daya yang tidak dapat diperbarui
Usia bisnis pertambangan di suatu daerah pasti terbatas. Pembatas ini tak lain adalah jumlah cadangan itu sendiri. Setelah cadangan habis dan tidak ditemukan cadangan lain, maka berakhirlah semua operasi.
Konsekuansi lain, kegiatan penambangan juga memerlukan kecermatan dalam desain dan pelaksanaan. Satu kesalahan desain dapat berakibat tidak dapat diambilnya cadangan yang terbatas dan tak terbarukan itu.[]

Rio Tinto: Semua Bermula dari Tembaga


Rio Tinto merupakan kombinasi dari dua perusahaan: Rio Tinto plc yang bermarkas di Inggris dan Rio Tinto Limited, yang berpusat di Australia.
Pada awalnya, Rio Tinto Inggris dibentuk pada 1873 untuk menambangtambang tembaga kuno di dekat Huelva, Spanyol selatan. Sedangkan Rio Tinto Australia dibentuk pada 1905 untuk mengolah limbah seng di Broken Hill, New South Wales, Australia.
RTZ Corporation (dahulu Rio Tinto-Zinc Corporation) didirikan pada 1962 sebagai hasil merger dari Rio Tinto Company dan Consolidated Zinc Corporation. CRA Limited (dahulu Conzinc Riotinto of Australia Limited) juga didirikan dalam waktu hampir bersamaan sebagai hasil merger dari The Consolidated Zinc Corporation dan The Rio TInto Company.
RTZ dan CRA lantas bergabung pada Desember 1995. Dikelola oleh dewan direksi yang sama, perusahaan ini beroperasi sebagai satu entitas meskipun mereka tetap mempertahankan daftar pemegang saham yang berbeda di Inggris dan Australia.
Pada Juni 1997, RTZ Corporation menjadi Rio Tinto plc dan CRA Limited menjadi Rio Tinto Limited. Keduanya lantas dikenal sebagai Rio TInto Group. Rio Tinto plc adalah perusahaan yang terdaftar di London dan New York Stock Exchanges, sedang Rio Tinto Limited terdaftar di Australian Stock Exchange.
Bisnis utama Rio Tinto adalah memproduksi bahan mentah seperti tembaga, bijih besi, batubara, bauksit, intan, uranium, dan mineral industri termasuk titanium dioksida, talk, garam, gipsum, dan borat.
Rio Tinto juga merambah bisnis pengolahan seperti pemrosesan bauksit menjadi alumina dan aluminium, dan peleburan bijih besi menjadi besi.
Diantara semua bahan tambang diatas, tembaga menjadi produk andalan Rio Tinto. Tembaga telah menjadi andalan bahkan semenjak perusahaan ini didirikan.
Tambang-tambang tembaga yang melibatkan Rio Tinto antara lain: Minera Escondida di Chile, Tambang Grasberg di Papua, Kennecott Utah Copper di Amerika Serikat, Northparkes di Australia, dan Palabora di Afrika Selatan.
Kebanyakan dari tambang-tambang ini merupakan joint ventures dengan perusahaan tambang lain, dengan kepemilikan Rio Tinto mulai dari 30% hingga 80%. Hanya Kennecott yang sepenuhnya dimiliki Rio Tinto.
Produksi tembaga total Rio Tinto mendekati 700.000 ton, membuatnya menjadi perusahaan penghasil tembaga terbesar keempat di dunia.
Per tahun 2010, Rio Tinto memiliki aset total berkisar US$ 81 milyar, yang tersebar di Australia (35%), Canada (34%), Eropa (13%), Amerika Serikat (11%), Afrika (3%), Amerika Selatan (3%), dan Indonesia (1%). []

Kamis, 21 Februari 2013

Faktor Utama dalam Pemilihan Metode Tambang


Setelah tahap eksplorasi berakhir dan hasil menunjukkan output positif, tahap perencanaan penambangan bisa mulai dilakukan.  Keputusan besar dalam perencanaan adalah memilih metode tambang yang tepat.
Metode dan skala sebuah tambang ditentukan oleh beberapa faktor: (1) faktor geologi berkaitan dengan geometri dan distribusi bijih, (2) faktor teknis yang meliputi kajian kestabilan batuan/lereng, teknologi, dan peralatan, dan (3) pertimbangan ekonomi, termasuk besarnya investasi dan ketersediaan sumber pendanaan.
Setiap bahan tambang atau mineral memiliki karakteristik unik akibat perbedaan karakteristik geologi, geometri, dan besarnya kadar.  Mineral yang berbeda akan memerlukanmetode penambangan yang berbeda pula.
Tembaga, contohnya, sering ditemukan dalam kadar kecil pada bongkahan masif batuan sulfida dengan kadar antara 1%-4%, atau dalam deposit porfiri dengan kadar 0.5%-1.0% tembaga.
Emas mungkin ditemukan di urat batuan dengan kadar 10-20 gram per ton, atau terkandung dalam batuan dengan kadar hanya 1 gram per ton.
Cadangan dengan kadar tinggi atau bernilai tinggi akan tetap menguntungkan ditambang dengan metode “selective mining”. Metode ini mengisyaratkan bahwa penambangan dilakukan secara selektif. Hanya cadangan yang berkadar tinggi saja yang ditambang.
Sedang cadangan yang berkadar rendah harus diimbangi dengan kuantitas yang besar agar tetap menguntungkan. Cadangan seperti ini umumnya ditambang dengan metode non-selektif (bulk mining) seperti block caving.
Semua metode tambang paling tidak akan melibatkan empat tahap: (1) pengambilan bijih, (2) pemisahan bijih dari batuan yang tidak berguna, (3) peremukan (penghancuran) bijih hingga mencapai ukuran yang diinginkan, dan (4) pengangkutan ke fasilitas pengolahan.
Bijih yang berada pada batuan lunak akan memudahkan penambangannya. Bijih cukup ditambang dengan alat-alat mekanis seperti shovel, back-hoe, atau scraper. Sedang untuk batuan keras, peledakan menjadi mutlak diperlukan sebelum bijih dapat diambil.
Sebagai panduan umum, tambang permukaan umumnya berbiaya lebih rendah dibanding tambang bawah tanah. Tahap pra-tambang (development) tambang terbuka juga relatif lebih singkat dibanding tambang bawah tanah.
Namun, limbah batuan tak berguna(waste rock) pada tambang permukaan akan semakin meningkat seiring kedalaman tambang yang bertambah (biaya juga bertambah). Kondisi ini akan mencapai suatu titik dimana metode tambang bawah tanah akan lebih menguntungkan.[]
Sumber: International Mineral Economics byW.R. Gocht, H. Zantop, and R.G. Eggert (http://syafrilhernendi.com/2010/12/03/faktor-faktor-dalam-pemilihan-metode-tambang/)

BHP Billiton: Perusahaan Tambang Terbesar di Dunia


BHP Billiton adalah perusahaan tambang terbesar di dunia yang berkantor pusat di Melbourne, Australia.
Perusahaan ini merupakan hasil merger dari Broken Hill Proprietary (BHP), sebuah perusahaan Australia dengan Anglo-Dutch Billiton plc yang bermarkas di Belanda pada tahun 2001.
BHP Billiton saat ini beroperasi di 25 negara dan mempekerjakan kurang lebih 41 ribu orang.
Broken Hill Proprietary (BHP)
Broken Hill Proprietary (BHP) didirikan pada tahun 1885 untuk menambang cadangan perak dan timbal di Broken Hill, sebelah barat New South Wales, Australia.
Pada tahun 1915, perusahaan ini juga merambah bisnis baja dengan basis operasi di Newcastle, New South Wales. Di tahun-tahun berikutnya, BHP juga turut menggarap penambangan minyak bumi yang selanjutnya menjadi fokus bisnis mereka.
Billiton
Sedang Billiton adalah perusahaan yang didirikan tahun 1860 di Belanda. Beberapa bulan kemudian, perusahaan ini mendapatkan hak menambang timah di Pulau Bangka (Banka) dan Belitung (Billiton), Indonesia.
Selain timah, Billiton juga menambang bauksit (bijih aluminium) di Indonesia dan Suriname. Billiton juga memiliki fasilitas peleburan timah dan timbal di Belanda.
Di tahun-tahun berikutnya operasi penambangan Billiton meluas ke Mozambik, Australia, Colombia, Afrika Selatan, dan Brazil dengan beragam komoditi seperti nikel, batubara, titanium, hingga peleburan aluminium.
Akuisisi
Pada 08 November 2007, BHP Billiton pernah mencoba mengakuisisi Rio Tinto tapi ditolak oleh direksi Rio Tinto karena menganggap penawaran yang diajukan terlalu rendah.
Setahun kemudian BHP Billiton kembali mengajukan penawaran akan tetapi akhirnya ditarik akibat terjadinya krisis keuangan global tahun 2008.
BHP Billiton memproduksi berbagai macam bahan tambang seperti bijih besi,nikel, kobalt, uranium, mangaan, kokas, minyak bumi, aluminium, titanium, dan intan.[]
Sumber: Wikipedia; bhpbilliton.com

Aluminium: Dulu Lebih Berharga dari Emas


Aluminium adalah logam berwarna keperakan, mempunyai simbol Al dengan nomor atom 13.
Aluminium merupakan logam paling berlimpah yang terdapat pada kerak bumi dan elemen ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon.
Aluminium terlalu reaktif sehingga tidak dapat ditemukan dalam unsur murninya di alam. Aluminium selalu bersenyawa dengan lebih dari 270 mineral lainnya. Sumber utama (bijih aluminium) disebut bauksit.
Aluminium adalah logam ringan dan anti karat. Itu sebab, logam ini banyak digunakan di industri penerbangan dan berperan penting pula di sektor lain seperti transportasi maupun konstruksi.
Aluminium pertama kali diproduksi pada 1825 oleh Hans Christian Orsted, seorang ilmuwan fisika dari Denmark. Namun Hall dan Heroult lah yang berhasil menemukan proses untuk memproduksi aluminium secara murah.
Sebelum proses Hall-Heroult diperkenalkan, aluminium mempunyai nilai lebih tinggi dari emas. Diperlukan ongkos yang begitu tinggi untuk mengekstrak aluminium. Begitu tingginya nilai aluminium, Napoleon III bahkan menjamu tamu-tamu pentingnya dengan alat makan dari aluminium, bukan emas.
Meski aluminium melimpah di kerak bumi, namun umumnya terdapat pada jumlah yang tidak ekonomis untuk ditambang. Tambang aluminium antara lain terdapat di Ghana, Indonesia, Rusia, dan Suriname. Sedang fasilitas pengolahan terdapat di Australia, Brazil, Canada, Norwegia, Rusia, dan Amerika Serikat.
Aluminium 100% dapat didaur ulang tanpa kehilangan kualitas asalnya. Daur ulang aluminium telah menjadi satu industri yang mapan, terutama setelah tahun 1960an seiring penggunaaan aluminium sebagai kemasan minuman ringan,
Daur ulang aluminium hanya memerlukan energi 5% dari energi yang diperlukan untuk memproduksi aluminium dari bauksit. Di Eropa, tingkat daur ulang aluminium menunjukkan angka signifikan dengan 42% kaleng minuman, 85% bahan bangunan, dan 95% alat transportasi mengalami daur ulang.
Fakta-fakta mengenai aluminium:
  • Setiap menit, setiap harinya, rata-rata 123 ribu kaleng minuman aluminium didaur ulang.
  • Sejak 1972, kira-kira 660 milyar kaleng minuman aluminium telah didaur ulang.
  • Rata-rata waktu hidup sebuah kaleng minuman aluminium adalah 6 minggu, termasuk waktu ketika pertama diproduksi, diisi, dijual, didaur ulang, dan kembali diproduksi.
  • Mendaur ulang aluminium dapat menghemat energi yang setara untuk menyalakan lampu 100 watt selama 4 jam atau untuk menonton TV selama 3 jam.
  • Tahun 1884, produksi total aluminium di AS hanya berkisar 65 kg.
  • Empat ton bauksit dapat memproduksi 1 ton aluminium, cukup untuk membuat 60 ribu kaleng minuman atau kerangka untuk 7 mobil.
Sumber: http://syafrilhernendi.com/2010/12/09/aluminium-dulu-lebih-berharga-dari-emas/

Minggu, 10 Juni 2012

“Galau” Permen ESDM No 7 tahun 2012

Pemerintah melalui Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah mengumumkan berlakunya Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 7 Tahun 2012, yang memperketat ekspor tambang ke luar negeri mulai tanggal 7 Mei 2012. Di dalam permen ESDM tersebut, memuat ketentuan kewajiban pemilik tambang, melakukan pengolahan terhadap 14 produk tambang yang akan diekspor ke luar negeri. Ke-14 produk tambang yang dilarang ekspor dalam bentuk bahan mentah itu adalah, tembaga, emas, perak, timah, timbal, kronium, molybdenum, platinum, bauksit, bijih besi, pasir besi, nikel, mangan, dan antimon.

Peraturan ini merupakan kelanjutan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang larangan ekspor bahan tambang mentah  secara total 100 persen yang hingga 2014.  Namun amanat UU tersebut  hingga saat ini belum dilaksanakan oleh pemagang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral. Belum ada satupun pelaku usaha dibidang tambang tersebut yang melakukan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri sejak keluarnya UU tersebut. Pelaku Usaha tambang malah semakin menjadi-jadi melakukan ekspor besar-besaran hasil tambang mentah tersebut bahkan mencapai peningkatan eskpor 800% !
Pemerintahpun gerah! Akhirnya diterbitkalah Permen Nomor 7 Tahun 2012 itu, selain sebagai amanat UU Nomor 4 Tahun 2009, juga dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan bahan baku untuk pengolahan dan pemurnian tambang mineral di dalam negeri, dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan akibat over eksploitatif. Kebijakan ini disambut baik oleh semua kalangan. Di daerah sentra pertambangan ini seperti Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat sudah dilakukan penghentian kegiatan penambangan mulai 7 Mei 2012 kemaren. Begitu juga kapal-kapal dalam negri dan asing pengangkut bahan mineral tersebut juga sudah tidak beroperasi lagi.

Namun ternyata masalahnya tidak sampai disini!  Di Kepulauan Riau seperti Bintan, Tg Pinang, Karimun yang PAD terbesarnya dari sektor ini mulai “galau”. Di kepulauan Riau ini ada sekitar 20 -an usaha tambang bouksit yang menghentikan operasionalnya sementara dan merumahkan sekitar total 4000-an  karyawan dari 20 perusahaan tersebut  sambil menunggu “perubahan” permen ini. Hal ini dilakukan karena meskipun produksi tetap diizinkan namun hasilnya mau dibawa kemana pasca larangan ekspor tersebut,  karena belum ada satupun perusahaan pengolahan biji bauksit didalam negri yang menampung hasil tambang mereka.
Gubernur Kepri Sani dalam media massa menjelaskan bahwa Kementerian ESDM sudah menetapkan, di mana hanya dua daerah di Indonesia yang dizinkan membangun pabrik pengolahan bauksit. Yang satu di Kalimantan Barat (Kalbar) dan yang satunya lagi di Bintan, Kepri. Penetapan Provinsi Kepri sebagai salah satu daerah yang akan dibangun pabrik tersebut, kata Sani, pasalnya penerbitan Peraturan Menteri (Permen) ESDM no 7 tahun 2012 itu, ikut berdampak dan memicu penambahan jumlah pengangguran di Kepri.Namun hingga saat ini para investor masih menjajaki  untuk membangun pabrik pengolahan bauksit di Bintan” ujarnya. ” Tujuannya memang bagus, tapi kalau pelaksanaannya terlalu cepat tentunya hal ini akan menimbulkan permasalahan baru, diantaranya masalah pengangguran,” imbuhnya.

Menyikapi permasalahan tersebut pemerintah berencana mengizinkan ekspor hingga 2014 sampai berdirinya perusahaan-perusahaan  pengolahan bahan mentah tersebut menjadi barang setengah jadi atau produk jadi namun dikenakan bea keluar 20 persen terhadap 14 jenis komoditas mineral mentah tersebut. Rencana pemerintah ini disambut baik oleh Ketua Umum Perhapi karena ini merupakan suatu  upaya pengendalian ekspor bijih mineral menjelang 2014 melalui bea keluar. Namun banyak juga pengusaha yang keberatan dengan bea keluar 20% tersebut, alasan mereka karena cost nya akan sangat besar sebab sebagian besar alat tambang mereka adalah rental.

Sebagai penutup, penulis berharap pemerintah kali ini benar-benar “ketat” dalam menerapkan permen ini. Begitu juga upaya untuk menarik investor asing untuk membangun industri pengolahan dalam negeri harus dipercepat, setidaknya sebelum 2014 sudah berdiri sekitar 5 pabrik pengolahan tersebut untuk menambah nilai eksport yang tentunya meningkatkan pendapatan negara. sudah tidak rahasia lagi kerusakan lingkungan dan kerugian negara dari hasil ekspor bahan tambang mentah ini sangat besar. Di Kepri saja 75% hutan sudah gundul akibat penambangan ini. Sedangkan pelaku usaha masih sedikit yang melakukan reboisasi kembali terhadap bekas lahan tambang tersebut.   Pelaku usaha “cengeng” yang tidak menyetujui bea keluar 20% tersebut cabut saja izin tambangnya, karena terlihat mereka hanya mau enaknya saja! Mau kaya sendiri saja!
Tanjung Pening, Kepulauan Risau.

sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/05/08/galau-permen-esdm-no-7-tahun-2012/  
                      ipotnews.com